Another Source

Join The Community

Premium WordPress Themes

Kamis, 27 Januari 2011

Dibalik Shalat Dhuha

Dari Abu Hurairah Rasulullah saw telah bersabda, 
“Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Dhuha.
Kelak di hari kiamat, para penikmat dhuha akan diundang secara khusu.
Dikatakan kepada mereka, inilah pintu masuk kalian. Masuklah dengan
rahmat-Ku.”   (HR. Ath Thabarani)



 Dari Abu Dzarr RA, dia bekata, Rasulullah SAW bersabda “Hendaklah
masing2 diantara kalian setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang
badannya. Maka setiap bacaan tasbih (subhanallah) adalah sedekah,
setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, setiap bacaan
tahlil (laa ilaha illallah) adalah sedekah, setiap bacaan takbir
(Allahu Akbar) adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah,
melarang keburukan adalah sedekah, dan sebagai ganti dari semua itu,
cukuplah mengerjakan dua rakaat salat Dhuha”
(HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud).
Dari Abu Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda
“Dalam tubuh manusia itu terdapat 360 ruas tulang. Ia diharuskan
bersedekah untuk tiap ruas itu”. Para sahabat bertanya: “Siapa yang
kuat melaksanakan itu wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Menutup
dahak di masjid dengan tanah atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari
tengah jalan itu berarti sedekah, atau sekiranya mampu, cukuplah
diganti dengan mengerjakan dua rakaat salat Dhuha”.

Subhanallah,
betapa besarnya barokah atas sholat sunnah dhuha ini. Betapa tidak,
seandainya sholat dhuha tidak ada, maka kita harus melakukan sedekah
untuk setiap ruas tulang tubuh kita yang jumlahnya mencapai 360 buah.
Apakah kita mampu melakukannya setiap pagi? Islam memang agama yang
mudah dan tidak memberatkan umatnya. Untuk meringankan perihal
bersedekah untuk 360 ruas tulang badan ini, kemudian Allah memberikan
jalan yang sangat mudah dan ringan, yaitu cukup dengan melakukan sholat
sunnah 2 rakaat setiap pagi. Sungguh Allah Maha Bijaksana.
Hadits-hadits
di atas juga memberikan anjuran kepada kita agar senantiasa
memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, melakukan amar ma’ruf dan
nahi munkar.   
Pentingnya sholat dhuha bagi umat muslim
bukanlah hal yang diragukan dan dipertanyakan lagi. Sedemikian
pentingnya sampai-sampai Allah telah bersumpah dalam beberapa ayat
dalam AL Quran dengan waktu dhuha, seperti dalam surat Asy Syam.
Bahkan, di dalam AL Quran juga terdapat sebuah surat yang bernama Ad
Dhuha.
Yang perlu kita pahami adalah bahwa setiap kali Allah
bersumpah dengan sesuatu, maka pada sesuatu tersebut tentunya terdapat
rahasia yang agung dan memiliki manfaat yang besar. Maka, manakala
Allah bersumpah dengan Dhuha, itu artinya banyak sekali tersimpan
rahasia agung dan manfaat yang besar di dalam waktu Dhuha.
Bahkan,
dalam sebuah doanya Rasulullah saw senantiasa memohon kepada Allah,
“Allahumma baarik ummatii fii bukuuriha”, yang artinya adalah “Ya
Allah, berikanlah keberkahan kepada ummatku diwaktu pagi”. Hal ini
menunjukkan bahwa orang-orang yang aktif pada waktu pagi (shubuh dan
dhuha) untuk berjuang mencari rizki yang halal akan memperoleh limpahan
barokah dari Allah swt. Maka dengan demikian, bagi orang-orang yang
terlena dengan tidurnya hingga lupa untuk melaksanakan sholat shubuh,
dan yang bermalas-malsan untuk melakukan sholat dhuha, tidak akan
mendapatkan berkah pagi dari Allah swt.
Ini menunjukkan bahwa
orang-orang yang aktif dan bangun di waktu pagi (waktu subuh dan dhuha)
untuk beribadah kepada Allah dan mencari nafkah yang halal, ia akan
mendapatkan keberkahan. Sebaliknya, mereka yang terlena dalam
mimpi-mimpi dan tidak sempat shalat Subuh pada waktunya, ia tidak
kebagian keberkahan itu. Adapun doa yang dibaca setelah sholat dhuha
adalah:
“Allâhumma innadh dhuhâ-a dhuhâ-uka wal bahâ-a
bahâ-uka wal jamâla jamâluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata
qudratuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allâhumma in kâna rizqî fis samâ-i
fa anzilhu wa in kâna fil ardhi fa akhrijhu wa in kâna mu’assiran
fayassirhu wa in kâna haraman fathahhirhu wa in kâna ba’îdan faqarribhu
bihaqqi dhuhâ-ika wabahâ-ika wajamâlia waquwwatika waqudratika âtinî mâ
âtaita min ‘ibâdikash shâlihîn.”

 “Ya Allah,
sesungguhnya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, keagungan itu
adalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu
adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan
itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih diatas langit
maka turunkanlah, dan jika di dalam bumi maka keluarkanlah, jika masih
sukar maka mudahkanlah, jika rezekiku haram maka sucikanlah. Jika masih
jauh maka dekatkanlah. Dengan kebenaran waktu dhuha-Mu dan
keagungan-Mu, dengan kebenaran keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, dan
perlindungan-Mu limpahkanlah kepada kami segenap apa yang telah Engkau
limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh”.

Sholat Dhuha
adalh salah satu jenis sholat sunnah yang terkenal sebagai sholat untuk
menarik rizki. Hal ini sesuai dengan isi doa dari sholat tersebut, “Ya
Allah, jika rezekiku masih diatas langit maka turunkanlah, dan jika di
dalam bumi maka keluarkanlah, jika masih sukar maka mudahkanlah, jika
rezekiku haram maka sucikanlah. Jika masih jauh maka dekatkanlah.”

Meskipun
demikian, inti dari segala jenis ibadah adalah untuk mengabdi kepada
Allah swt. Maka jangan sampai sholat dhuha ini hanya diorientasikan
kepada pengejaran rizki saja, tetapi juga harus lebih mengarah kepada
sebuah usaha yang dilakukan dalam rangka beribadah hanya kepada-Nya.


0 komentar:

Posting Komentar